Pembuatan Animasi 2D "Ngreksa Budaya" Menggunakan Teknik Frame By Frame Dan Motion Graphic
DOI:
https://doi.org/10.35842/jtir.v17i3.474Keywords:
Traditional Dance, 2D Animation, Frame by Frame, Motion GraphicsAbstract
Multimedia merupakan integrasi dari berbagai elemen media seperti audio, video, grafik, teks, dan animasi yang menjadi kesatuan sinergi dan simbiosis, salah satunya adalah animasi yang dapat berfungsi sebagai media pembelajaran. Animasi terdiri dari beberapa frame dan setiap frame terdapat gambar yang disusun dan ditampilkan dalam kurun waktu tertentu. Satuan yang umum digunakan dalam pembuatan animasi adalah frame per second atau fps. Jumlah frame setiap detik dapat mempengaruhi gerakan yang dihasilkan. Semakin banyak frame yang ditampilkan, maka semakin halus gerakan yang dihasilkan dan dapat terlihat lebih nyata. Cerita yang disajikan dalam animasi akan mengadopsi kebudayaan Jawa yang saat ini mulai ditinggalkan oleh generasi muda, yaitu tarian tradisional Jawa. Animasi dikembangkan dalam bentuk 2 dimensi menggunakan teknik frame by frame dan motion graphic. Frame by frame digunakan untuk menggerakan gambar atau objek yang diam supaya dapat bergerak dari frame ke frame yang lain. Sementara itu, motion graphic digunakan untuk menggabungkan desain berbasis media visual dengan memasukan berbagai elemen seperti typography, ilustrasi, fotografi, dan lain-lain. Hasil pengujian melalui kuesioner yang disebar kepada 53 responden diperoleh data 92.5% responden menyatakan bahwa animasi “Ngreksa Budaya†menarik dari segi gambar dan cerita yang ingin disampaikan, sehingga tujuan sebagai sarana hiburan dalam bentuk video pendek tercapai. Selain itu, seluruh responden setuju dengan jumlah persentase 100% bahwa animasi “Ngreksa Budaya“ dapat memberikan pelajaran mengenai budaya. Kata kunci— Tari Tradisional, Animasi 2D; Frame By Frame; Motion Graphic.